Cuplikan ke 4 😊...
"Gimana nih mi... Kenapa kok Abi dipanggil 'ustadz" gimana nih mi? mengemban amanah ustadz itu gimana mi..??" cerita Abi Ujek yg katanya gemetar sambil meluk istrinya umi Ima 🤗
(Taiwan, Minggu, 10 Desember 2017)
Sahabat hijrah....
Dari terkejutnya Abi karna mendengar seseorang memanggil beliau ustadz, akhirnya beliau berfikir keras, mengingat ingat lagi masa masa dimana beliau jadi santri. Mengingat ingat bagaimana guru beliau saat itu, gimana saat guru beliau dulu menemui santri, berbicara dengan santri, menemui wali santri, ketika membentuk kebijakan, peraturan. Dan karna flashback itulah akhirnya PONPES (pondok online pesantren SILAT) bisa berjalan dengan baik sampai saat ini (cuplikan ke 5 😊)
Nah...ngga jauh beda juga lah dengan kita, baik itu yg dipanggil ukhty, mba, akhi, mas, atau panggilan yg lainnya. Kita juga harus flashback dengan apa yg sudah guru guru, ustadz, kiyai kita ajarkan entah itu jaman dimana saat kita hanya mengenal bermain dan mengaji, atau pun saat ini.
Bahkan dijaman serba digital ini, hanya dengan modal internet kita sudah bisa searching berbagai hal tentang Islam, tauziah, artikel dsb. Tapi tidak akan ada perubahan didiri kita jika hanya sekedar tahu dan tidak ada action nya. (self reminder 😔)
Sahabat hijrah....
Ayok kita sama sama belajar sedikit demi sedikit perbaiki diri.
Khususnya calon calon akhwat shalihah, istri shalihah, dan calon ibu yg akan jadi madrasah pertama untuk buah hatinya. Coba kita lihat jauh kedalam diri, bekal apa yg sudah kita siapkan untuk kita suguhkan pada putra putri kita nanti. Bukankan kita berharap agar putra putri kita kelak akan jauh lebih baik dari kita saat ini?
Begitu juga yg guru guru kita harapkan. Beliau beliau pasti berharap agar kita menjadi pribadi yg lebih baik, memiliki akhlak yg baik. Hari demi hari bertambah baik. Namun apa yg kita lakukan saat ini???
Sudahkah kita melakukan perubahan?? Masihkah berdiri ditempat yg sama?? Atau malah mundur???
Lihatlah diri kita, dan bertanyalah pada diri sendiri, renungilah apa yg sudah kita lakukan dan yg seharusnya kita lakukan? Dan mengapa kita masih begini gini aja ya....(nyindir diri sendiri 😳)
Sahabat hijrah....
Sudah seberapa banyak kah action hijrah kalian??
Me : Insyaa Allah tutup aurat, ngurangin hal hal yg g manfaat, ngurangin waktu yg terbuang sia sia...
Yess....
Hal kecil yg akan berdampak besar saat hal kecil itu sudah jadi kebiasaan.
"Kenapa Insyaa Allah tutup aurat??"
Ehmmmm....iya karna saat ini posisi belum sepenuhnya bisa berhijab (aku adalah anak TKI selalu riang serta gembira lalalalala 😊😁)
Tp Insya Allah, di media sosial, dan saat keluar (libur), berusaha untuk menutup aurat. Dan pada saatnya mudik nanti Insyaa Allah direalisasikan dan semoga bisa terus istiqomah. Aamiin
Pernah waktu itu satu kali, sampai saat ini belum pernah terulang dan berharap jangan sampai terulang lagi...
Saat itu aku lagi live streaming fb gajebo gitu (iseng iseng), musim panas jadi pakai kaos oblong lengan sesiku biasa dan otomatis no hijab. Setelah live selesai, tetiba ada komentar masuk dan cuitan singkatnya benar benar mencabik cabik jiwaku (lebay)
Musyrifah sans (ketua SITA) "cuplikan ke 6"
"Hijabnya mana sayang"
Seketika tercengang dan malunya g bisa ditutupin lagi.....😭😭😭
Ku balas ala kadarnya (rahasia 🤐) trus langsung kuhapus live nya, yg lain lain juga yg no hijab ku hapus hapus manja....
Sekarang kalau ada kenangan taun taun lalu yg muncul dan no hijab langsung hapus atau privacy nya diubah....
But many tanks ya mbak ku...😘😘
Berkat tamparanmu aku udah bangun sekarang...
Dan giliranku sekarang nampar mereka (ups....jangan.... nanti aku yg ditampar duluan...)just kidding
To be continue....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar